Eksperimen Menulis di LinkedIn
Kenapa saya menulis di LinkedIn dan pembelajaran yang didapat sejauh ini.
Saat ini saya sedang menjalankan eksperimen menulis di LinkedIn. Buat yang sudah mengikuti saya di LinkedIn mungkin notice ada postingan baru setiap hari di akun LinkedIn saya.
Buat yang belum follow dulu: https://linkedin.com/in/ahmadrosid
Eksperimen ini sudah berjalan kira-kira lima hari, jadi hampir seminggu. Ini analytics profile saya.
9k+ impression ini sudah termasuk dengan postingan saya yang lama. Untuk analytic eksperimen bisa lihat di bawah ini.
Sampai saat ini kalau di total ada sekitar 4k+ impression. Hasil ini cukup bagus karena kita dapat hasil yang lumayan. Kalau saya bandingkan di youtube dapat 1k view itu lumayan sulit.
Sisanya masih di scheduler. Jadi untuk 2 hari kedepan sudah ada tabungan postingan.
Kalian bisa lihat hasilnya di sini: https://dub.sh/update-experimen-linkedin
Kenapa melakukan eksperimen ini?
Experiment ini sebenarnya setengah terkait dengan pekerjaan dan setangahnya lagi karena saya penasaran apa yang harus dilakukan untuk bisa viral di linkedin.
Jadi saat ini saya bekerja di perusahaan yang mengembangkan aplikasi untuk membantu copywriter untuk membuat good copy dengan AI.
Saat meeting saya sering sekali ditanya sama atasan saya tentang pendapat saya apakah produk kita ini bagus atau tidak.
Pada dasarnya pertanyaan ini seharusnya tidak ditanyakan kepada saya, soalnya otak saya ini sudah lelah untuk mikirin nulis kode biar nggak ngebug, right!
Tapi yang namanya kita kerja mau tidak mau saya harus mengerti value dari produk yang saya buat, maka dari itu saya harus punya pengalaman menggunakan produknya, karena itulah saya memutuskan untuk menjalankan eksperimen ini.
Lelah banget sih memang, tapi seru juga somehow saya sendiri merasa menjadi orang yang berbeda ketika menggunakan produk ini untuk membuat konten di LinkedIn dibandingkan ketika saya melakukan testing saat ngoding.
Hasilnya saya jadi punya banyak bahan untuk dibahas pada saat meeting.
Memilih Topik: Optimasi Laravel
Setelah memikirkan topik apa yang menarik buat dibahas akhirnya saya memilih topik optimasi Laravel.
Topik ini tidak cukup bagus-bagus amat di LinkedIn. Maksudnya tidak terlalu cocok, di LinkedIn orang-orang ingin cari kerja bukan belajar ngoding kan? Setidaknya itu yang saya lihat di beranda saya.
Tapi menurut saya memang itulah aturan dalam membuat konten di sosial media, kita harus berbeda, harus melakukan yang orang lain tidak lakukan supaya kita terlihat unik dan jadi pusat perhatian.
Game sosial media itu hanyalah cari atensi, tetapi kelebihan saya memilih topik ini orang yang tertarik atensinya dia akan belajar hal baru.
Dan yang lebih penting lagi sayalah orang yang akan banyak belajar, so yang paling diuntungkan adalah saya.
Jadi buat kamu yang membaca tulisan ini saya sarankan untuk melakukan juga ekperimenmu sendiri, karena bonusnya kamu akan dapat ilmu baru dan skill baru.
Ilmu baru dan skill baru means kamu bakal dapat duit-duit-duit 💸 💸 💸 hehehe.
Strategi Penulisan: Hook dan Rehook
Ilmu pertama yang saya dapat dalam melakukan eksperimen ini adalah tehnik menulis hook di LinkedIn.
Saya terinspirasi dari podcast ini, kamu harus lihat kalau mau jadi LinkedIn content creator juga.
Jadi yang saya pelajari, mau apa pun itu yang namanya bikin konten di sosial media, kita harus meng-intercept atau mendistraksi orang.
Untuk bikin hook di LinkedIn ada 2 hook yang harus di perhatikan. Yang pertama adalah title, bagian ini yang bikin orang bakal stop dan melihat postingan kamu.
Terus yang kedua rehook. Rehook ini adalah baris kedua dari postingan, jadi kalau orang sudah berhenti dengan baris pertama, maka baris yang kedua akan membuat mereka menyesal tidak membaca tulisan ini.
Tapi saya merasa lama-lama menerapkan tehnik ini membuat tulisan saya jadi kayak cringe gitu, kayak aneh gitu. Geli sendiri saya bacanya hehehe.
Materi yang saya bahas itu adalah sesuatu yang teknikal jadi memang sulit untuk dibuat semacam entertainment informal gitulah, saya gak tahu harus gimana nyebutnya.
Saya mau coba jalankan ini dalam waktu dua minggu, saya nyoba beberapa kata-kata untuk membuat hook dan hasilnya kira - kira seperti apa.
Jadi jangan lupa subscribe yaks.
Membuat Buku
Daam proses riset membuat postingan LinkedIn ini saya menemukan banyak informasi berharga tentang optimasi laravel. Rasanya sayang banget kalau materinya tidak dijadikan buku.
Kira - kira nanti bukunya akan ada 87 halaman. Mudah-mudahan tidak terlalu banyak karena nanti gak selesai - selesai ditulis.
Tentu tulisan dibukunya nanti akan berbeda dengan sosial media, soalnya saya ngerasa aneh banget kalau dibuku harus ada hook, CTA, hash tag dan lain - lain.
Saya sudah buat cover bukunya, kira - kira seperti ini.
Gimana menerut kamu? kira - kira judulnya menarik tidak atau punya saran judul yang bagus seperti apa? silahkan komen ya.