Saya akan all in dengan React dan LinkedIn.
Laporan hasil riset dan experiment saya dalam membangun SaaS dan membangun bisnis agency.
Selamat pagi teman - teman, buat yang baru petama kali mampir di newsletter saya kali ini saya mau kasih context sedikit ya:
Dua minggu yang lalu saya resign dari tempat kerja saya Remote di Australia. Setelah resign saya mau bikin saas dan juga mvp agency - karena disini goal saya mau make just enough money untuk kebutuhan sehari - hari fokusnya mau bikin saas.
Di newsletter ini saya akan share pikiran saya, hasil riset saya, hasil experiment saya dalam membangun SaaS dan membangun bisnis agency.
Setelah dua minggu saya resign saya fokus mengerjakan 3 project.
Vidiopintar
Knowmore
Transkripintar
Tujuan saya mengerjakan project itu adalah untuk pemanasan karena setelah resign ini saya akan mengerjakan 2 hal.
Bikin SaaS
Bikin MVP Service Agency
Jadi di tempat kerja saya terakhir di Companio.ai itu saya menggunakan Svelte dan Laravel dan saya sadar kalau membuat aplikasi AI laravel dan svelte kurang cocok untuk saya yang ingin kerja cepat.
Going fast
Ada banyak hal yang saya tidak suka dari React dan Next.js - tapi saya juga sadar kalau ini framework itu punya banyak masalah tapi komunitasnya besar.
Apa untungnya kalau komunitasnya besar? Banyak sebenarnya salah satunya itu UI component, saat ini shadcn/ui itu menjadi ui component yang sangat populer di gunakan di seluruh dunia ini. Nah, keuntungannya ada banyak sekali orang yang membuat extensions untuk berbagai macam use case.
Dua shadcn/ui extension yang paling saya suka.
Jadi setelah melakukan stress testing dalam waktu dua minggu belakangan saya bisa menyimpulkan saya bisa sangat produktif dengan tech stack ini.
Gimana dengan Backend?
Sampai sekarang saya ngerasa Laravel itu paling enak banget dipakai untuk backend, udah ada cache, orm, background job dan banyak lagi integrasi lainya.
Tapi masalahnya deploy aplikasi laravel itu nggak mudah, pakai Laravel Cloud gampang sih tapi saya ngerasa tidak punya full control sehingga kalau saya butuh nge-custom servernya itu ada banyak hal yang harus saya kerjakan. Jadinya ini tidak bikin saya produktif.
Ditambah lagi saya fokusnya di AI, bekerja dengan AI di PHP itu sangat tidak nyaman sekali karena saya harus bikin custom integration dengan banyak AI provider. Sudah mulai ada library yang di develop sebenarnya - tapi setelah saya coba masih belum matang.
Beda dengan ekosistem di Typescript - again goal saya disini bisa productive dan confident dengan code yang akan saya deploy.
Laravel itu perannya besar banget dalam hidup saya - mobil pertama yang saya beli itu saya dapat karena kerja pakai laravel jadi memang sangat sulit untuk move on. Tapi untuk kali ini saya sudah sangat siap untuk berpisah dengan laravel dan going all in di typescript.
Marketing
Setelah resign fokus terbesar saya adalah dua hal sih yaitu product development dan juga marketing. Jadi otak programmer itu bertumpu pada logika. Dan marketing itu kebalikanya, ada banyak hal yang tidak masuk logika didunia marketing ini.
Tapi begitulah game nya saya tidak bisa merubah gamenya jadi saya akan ikut bermain saja. Rasanya memang tidak nyaman sih, ada banyak persaingan ada banyak tantangan dan didepan itu rasanya semuanya terlihat impossible.
Tapi saya selalu percaya sih, dengan segala keterbatasan saya masih ada tempat yang bisa saya temukan di market. Saya melihat banyak orang yang followersnya jauh lebih sedikit dari saya tapi dia make more money than I am.
Saya melihat ini sebagai sebuah bukti sih - kalau dia yang followersnya lebih sedikit dari saya bisa berhasil maka saya harusnya bisa meraih lebih jauh dari dia. Saya tidak mencoba mencari alasan kenapa dia berhasil - saya tidak akan mengeluh.
Saya akan membunuh ego saya sih, dan belajar kenapa orang itu bisa berhasil. Ada mantra yang sangat populer yang sering disebut oleh orang - orang sukses.
Kalau dia bisa kenapa saya enggak?
Didunia marketing bisa dibilang saya bukan orang baru. Jadi karir saya setelah lulus SMK dulu adalah saya berbisnis MLM yang marketingnya itu door to door. Saya memiliki cukup pengalaman untuk menyakinkan orang menjual product saya.
Ilmunya ada pengalamanya juga ada tinggal di eksekusi saja.
Offer
Dalam marketing dan jualan yang saya tau itu ada 3 hal penting.
Traffic
Offer
Closing
Dalam satu tahun terakhir saya sudah berhasil jualan product digital dan juga webinar dengan total penghasilan Rp. 50jt dan itu saya lakukan disela - sela kesibukan saya kerja di Australia (Remote).
Jadi rencana saya adalah cari traffic bikin offer dan closing the deal. Simple - tapi yang masih saya godok sekarang itu offer sih karena banyak orang yang juga punya bisnis MVP service agency dan saya harus mencari perbedaan disini. Karena kalau saya bersaing di tempat yang di luar kekuatan saya maka itu cuman buang - buang waktu.
So gimana cari traffic?
Selama 3 minggu terakhir ini saya melakukan banyak riset, membaca banyak artikel dan menonton vidio tentang growing audience di Twitter/X sampai akhirnya saya sadar. Sebenarnya kekuatan saya itu bukan di twitter tapi di LinkedIn jadi dalam 1 tahun belakangan saya sudah bisa grow audience dari 500 follower ke 12.000 followers.
Dari pada saya membuang - buang waktu untuk mempelajari platform lain mending saya fokus aja ke LinkedIn saya baru sadar itu tadi malam. Jadi di linkedin saya akan fokus di story telling untuk mengundang traffic.
Jadi, semua postingan saya nanti akan fokus pada soft selling, bukan hard selling, karena tujuan saya dapat 2 klien dalam 1 bulan, sesuai dengan keahlian saya.
Ada dua hal yang akan saya posting di LinkedIn.
Story telling offer bisnis saya
Showcase my work
Jadi phase pertama nanti mengubah target audience LinkedIn saya dan generate traffic.
Ok untuk newsletter kali ini sampai disini dulu masih banyak sebenarnya yang ingin saya tulis. Dan tujuan menulis semua itu untuk mencari clarity dari action yang akan saya eksekusi.
Sekalian kan I'm doing this in public jadi saya ada pressure untuk membuat laporan kepada teman - teman pembaca disini.
Anyways thanks udah baca sampai akhir. Semoga bermanfaat sampai ketemu di newsletter berikutnya 🙏