Saya resign! Lalu apa selanjutnya?
Kenapa saya resign dan apa yang akan saya lakukan setelah ini?
Halo semua! 👋
Confession time! Minggu lalu saya melakukan hal yang mungkin terdengar gila: resign dari pekerjaan impian banyak orang Indo - remote job dengan gaji dolar di perusahaan AI.
Plot twist: Setelah resign, saya malah jadi lebih produktif. Dalam seminggu ini saya berhasil launching Vidiopintar.com (sudah 450+ users!) dan menyelesaikan Knowmore, sebuah open source project.
Tapi jujur... saya campur aduk perasaannya. 😅
Di newsletter kali ini, saya mau ngomonin tentang:
Kenapa saya nekat resign dari companio?
Apa yang akan saya lakukan selanjutnya?
Saya tahu ini sangat personal, tapi kalau teman-teman lagi di fase yang sama - stuck antara comfort zone dan impian bisnis sendiri - hopefully cerita ini bisa kasih perspektif baru.
🤔 Kenapa Resign dari "Pekerjaan Impian"?
Context: Saya bekerja sebagai Founding Engineer di Companio.ai - startup AI dengan gaji dolar. Kelihatanya enak tapi saya yang menjalani rasanya beda.
Reality check: Kenyataan tidak seindah yang terlihat di LinkedIn feed. 😅
Problem #1: Slow Growth yang Frustrasi
Tim kami 8 orang (3 developer, 1 desainer, 1 video editor, 2 sales) tapi development cycle-nya sangat lambat.
Contoh konkret: Untuk add satu fitur aja butuh 3 minggu full cycle.
Sebagai developer yang biasa prototype dalam hitungan hari, ini bikin saya frustasi banget. Rasanya seperti sedang jalan di dalam madu - semua serba lambat.
Problem #2: CEO yang Terbagi Fokus
Perusahaan kami udah generating $5K/month - tapi masalahnya CEO handle multiple companies sekaligus.
Efeknya:
Saya punya ide-ide product development, tapi sering di-reject
Funding bergantung dari company lain CEO
Tim nggak bisa eksperimen dengan bebas
Product direction sering berubah-ubah
Problem #3: Stuck di "Comfort Trap"
Ini yang paling bikin saya terbangun: Saya udah 4 tahun bilang "mau bikin bisnis sendiri" tapi nggak pernah seriously execute.
Why? Karena terlalu nyaman dengan gaji bulanan.
Tapi kemarin saya realize: "Kalau saya tetap split focus antara kerja + side project, saya nggak akan maksimal di keduanya."
Turning point: 3 Minggu lalu saya bikin Vidiopintar dalam 1 minggu dan dapat 450+ users. Ini bukti kalau saya bisa lebih produktif kalau full focus.
The Final Decision
Setelah 3 bulan mikir (bukan keputusan dadakan!), saya putuskan:
"Better fail trying to build my own thing than succeed in someone else's limited vision."
🚀 Apa yang Akan Saya Lakukan Selanjutnya?
Real talk: Saya punya runway 3 bulan. Setelah itu, kalau belum generating income, saya harus cari kerja lagi. 😅
Tapi saya nggak mau gambling buta. Here's my strategic plan:
1. Triple-Focus Strategy
Focus #1: Personal Branding
Aktif di LinkedIn, Twitter, Threads
Share journey building in public
Content marketing untuk future clients
Focus #2: SaaS Development (Vidiopintar)
Sudah 450+ users dalam 1 minggu! 🔥
Target: Implement monetization dalam 2 minggu
Pricing strategy: $5-15/month for Indonesian market
Focus #3: MVP Service Business
Freelance service: Build MVP dalam 2 minggu
Target: Founders yang butuh prototype cepat
Rate: $3K-5K per project (based on complexity)
2. The Numbers Game
Vidiopintar Progress Week 1:
450+ registered users
1000+ chat messages
Organic growth from TikTok testimonials
Target Week 3:
Launch paid tier: $5-10/month
Goal: 50 paying customers = $250-500/month
MVP Service Target:
1 project per month = $3K-5K income
Enough to sustain while building Vidiopintar
3. Why This Could Work
Assets saya punya:
6+ years remote work experience
Proven track record (GitHub 441 followers, viral LinkedIn posts)
Fresh market validation (450 users in 1 week!)
Technical skills across multiple frameworks
Market timing:
AI tools sedang hot
Indonesian market underserved for learning tools
Demand for quick MVP development tinggi
📝 Commitment: Build in Public
Dengan newsletter ini, saya commit untuk document journey saya selama 3 bulan ke depan.
Every week saya akan share:
Progress Vidiopintar (users, revenue, lessons learned)
MVP projects yang saya kerjakan
Insights tentang transition dari employee ke entrepreneur
Honest updates - termasuk kalau ada yang gagal
For teman-teman yang stuck di comfort zone seperti saya dulu - hopefully cerita ini bisa jadi inspiration atau at least case study yang real.
👀 What's Next?
Next Week: Saya akan share hasil week 2 setelah resign - apakah Vidiopintar udah ready untuk monetization? Berapa user yang willing to pay? Dan gimana progress first MVP client saya.
Stay tuned! Dan kalau ada yang pengen diskusi about entrepreneurship journey, feel free to reply email ini or DM di LinkedIn.
Remember: "The magic you're looking for is in the work you're avoiding."
Let's see if saya bisa walk the talk. 🚀